Friday, August 12, 2016

Bekerja Secara Mobile Dukung Produktivitas dan Kreativitas Karyawan


Justin Chiah, Direktur dan General Manager, Aruba Asia Tenggara & Taiwan dan Robert Suryakusuma, Country Manager, Aruba Indonesia
CHIP.co.id - Anda termasuk karyawan yang gemar menggunakan perangkat mobile di mana saja Anda berada? Sebuah penelitian “Mobility, Performance and Engagement” yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan suatu hubungan terukur antara lingkungan kerja mobile-first dan peningkatan keterlibatan karyawan. Hasil penelitian ini  membuktikan bahwa para CIO dapat mendorong peningkatan kinerja bisnis melalui strategi-strategi mobile yang dikembangkan dan dilaksanakan dengan tepat.

Justin Chiah, Direktur dan General Manager, Aruba Asia Tenggara & Taiwan mengungkap penelitian yang disponsori oleh Aruba, anak perusahaan Hewlett Packard Enterprise kepada media hari ini (3/8) di Hotel Mulia, Jakarta. Dikatakan Justin, perusahaan-perusahaan yang dinilai oleh para karyawannya sebagai “pelopor” dalam cara perusahaan mendukung teknologi mobile mengalami kenaikan dalam hal produktivitas (16%), kreativitas (18%), kepuasan (23%), dan loyalitas (21%), apabila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang dinilai buruk dalam mendukung teknologi mobile.

Hasil survei 1.865 karyawan secara global ini juga menunjukkan bahwa banyak pekerja mengakui keuntungan-keuntungan dari lingkungan kerja yang optimal secara mobile.

Analisis EIU bermaksud untuk menunjukkan bagaimana adopsi luas akan teknologi mobile memiliki dampak terhadap hasil-hasil bisnis. Sejumlah tren-tren utama jelas terlihat, di antaranya:

BEKERJA KAPAN SAJA, DI MANA SAJA
•    Kemampuan untuk bekerja kapan saja, di mana saja dianggap memiliki dampak tunggal terbesar pada produktivitas karyawan, dengan 49% responden mengatakan bahwa hal itu memiliki dampak terbesar pada produktivitas mereka.
•    Selain itu, 38% responden menganggap hal tersebut memiliki dampak terbesar pada seberapa puas mereka dengan atasan mereka.

KEMAMPUAN UNTUK BERKOLABORASI
•    Secara global, kemampuan untuk berkolaborasi secara efektif dinilai sebagai faktor yang paling penting yang mempengaruhi kreativitas (38%). Sepertiga dari responden mengatakan hal ini memiliki dampak terbesar pada loyalitas mereka.
•    Untuk membantu mendorong kolaborasi yang lebih baik, 42% perusahaan saat ini menggunakan sarana-sarana kolaborasi digital yang berfungsi di ponsel. Persentase ini meningkat hingga 56% di Inggris. Aplikasi mobile messaging, seperti Whatsapp, juga digunakan untuk bekerja oleh 31% perusahaan. Jumlah ini memuncak hingga 66% di Singapura.

AKSES TERHADAP INFORMASI MOBILE
•    42% karyawan mengatakan bahwa kemampuan untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah memiliki dampak terbesar pada tingkat produktivitas mereka.
•    Saat ini, 54% perusahaan menyediakan akses terhadap jaringan perusahaan dari perangkat mobile apa pun untuk mendukung bekerja di mana saja di kantor atau secara jarak jauh.

KEBEBASAN TEMPAT KERJA
•    Bagi 32% karyawan, dapat bekerja di mana saja di dalam kantor merupakan faktor penyumbang terbesar bagi kreativitas mereka, yang berarti sebuah perusahaan berpotensi untuk memperoleh hasil kerja yang lebih kreatif hanya dengan menawarkan beberapa pilihan. Sementara itu, 29% karyawan menyatakan bahwa fleksibilitas tempat kerja membuat perbedaan terbesar terhadap loyalitas mereka.
•    Untuk mendorong kebebasan ini, laporan EIU menemukan bahwa 46% perusahaan kini menawarkan lingkungan hot-desking dengan konektivitas mobile di lokasi mana pun, yang menunjukkan bahwa lebih banyak lingkungan kerja kolaboratif sedang meningkat. Inggris menawarkan tingkat tertinggi hot-desking (54%) diikuti oleh Australia dan Jerman (keduanya sebesar 53%).

MOBILE BUKAN HANYA UNTUK KAUM MILLENNIAL
Penelitian EIU menemukan bahwa usia para responden bukan merupakan faktor bagaimana teknologi mobile berdampak terhadap kinerja dan keterlibatan mereka. Bahkan, penelitian tersebut menghalau gagasan populer bahwa bekerja secara mobile adalah ranah generasi muda. Kenyataan ini membuat perusahaan-perusahaan menjadi semakin perlu untuk menempatkan teknologi mobile sebagai prioritas utama.

Perbedaan terjadi antara responden yang menganggap diri mereka sebagai pengadopsi awal teknologi, merekalah yang Aruba definisikan sebagai #GenMobile, serta mereka yang menganggap diri mereka sebagai penyerap yang sangat lamban. Pengadopsi awal secara signifikan lebih mungkin untuk melaporkan bahwa teknologi mobile membuat mereka lebih produktif (72% dari kelompok ini setuju dengan pernyataan ini, dibandingkan dengan 50% dari para penyerap yang lamban), lebih puas (59% versus 48%), lebih kreatif (52% versus 40%), dan loyal kepada atasan mereka (44% versus 31%).

Namun, para responden #GenMobile ini juga lebih menuntut. Sebanyak 40% mengatakan mereka tidak akan pernah bekerja untuk sebuah perusahaan yang tidak mengizinkan mereka untuk menggunakan perangkat mobile mereka sendiri dalam bekerja, dibandingkan dengan 22% dari seluruh karyawan.

Untuk memandu para CIO dalam berpikir tentang bekerja secara mobile-first dengan cara-cara yang dapat berdampak secara positif bagi pendapatan perusahaan, Aruba telah mengembangkan cetak biru CIO untuk menciptakan lingkungan-lingkungan mobile yang menguntungkan.

Source:
http://chip.co.id/news/technology-corporate-web_internet/16767/bekerja_secara_mobile_dukung_produktivitas_dan_kreativitas_karyawan

No comments:

Post a Comment