CHIP.co.id - Solid State Drive (SSD) kini menjadi
lebih umum dan di masa akan datang secara cepat menggantikan Hard Disk
Drive (HDD) mekanik tradisional. Namun, SSD yang seharusnya memiliki
kinerja sangat tinggi membentur kinerja yang signifikan dikarenakan
kenyataan yang ada sekarang ini, umumnya SSD yang tersedia di pasaran
masih menggunakan interface SATA dan kontroler AHCI standard yang
dulunya diciptakan untuk menangani drive yang lebih lambat dari HDD
tradisional.
Walaupun terdapat cukup banyak SSD canggih yang dirancang untuk
mendapatkan keuntungan dari kecepatan tinggi interface PCI Express
(PCIe), penggunaan spesifikasi interface kontroler ACHI pada desain
kontroler masih belum cukup untuk mengambil keuntungan penuh dari
interface PCI Express. Produsen kini beralih pada spesifikasi interface
kontroler NVMe untuk sepenuhnya menghilangkan hambatan yang ada yang
membatasi potensi sesungguhnya dari SSD.
Apa itu NVMe?
NVM Express (NVMe) atau Non-Volatile Memory Express, merupakan
interface host kontroler berkinerja tinggi yang dirancang untuk berbagai
SSD PCIe yang pada akhirnya akan memberikan fungsi plug and play untuk
berbagai SSD yang terhubung pada PCIe di semua platform.
Prototipe pertama NVMe pertama kali ditampilkan tahun 2007, di mana
sebuah kelompok kerja NVMHCI dipimpin oleh Intel yang dibentuk pada
tahun itu untuk melakukan penelitian dan pengembangan pada Non-Volatile
Memory Host Controller Interface yang bertujuan untuk menghilangkan
keterbatasan Bandwidth pada SATA dan meluruhkan protokol komunikasi
AHCI. Ketika akhirnya kelompok ini menyelesaikan standard koneksi
interface, versi 1.0 pada spesifikasi yang dirilis pada tahun 2011,
diikuti oleh versi update 1.2 pada tahun 2014.
Keuntungan dari NVMe: Latensi Rendah
Ketika sebuah kontroler AHCI mengeksekusi sebuah perintah, sebuah
un-cacheable register read mengkonsumsi 2000 CPU cycle dan terdapat 4
un-cacheable register reads
per perintah. Ini diterjemahkan ke dalam 8000 CPU cycle, atau sekitar
2.5 µs latensi per perintah. NVMe di sisi lainnya, tidak akan mengalami
hambatan seperti itu karena akan secara langsung berkomunikasi dengan
CPU, dengan demikian sehingga melewatkan semua komunikasi yang tidak
perlu yang menyebabkan keterlambatan.
Keuntungan dari NVMe: Berkinerja Tinggi
Latensi rendah tidak hanya manfaat yang akan didapatkan dari penggunaan
NVMe, karena selain itu, ini akan menawarkan IOPS (Input/Output
Operations Per Second) yang lebih tinggi. NVMe mampu mendukung hingga
64K I/O antrian, dengan setiap antrian I/O mendukung hingga 64K
perintah, mendapatkan keuntungan penuh dari baca dan tulis parallel
Flash NAND. AHCI di sisi lain mendukung tidak hanya antrian I/O tunggal
tetapi hingga 32 perintah per antrian, yang menghasilkan kinerja lebih
rendah jika dibandingkan dengan NVMe.
NVMe – Standar Interface Penyimpanan Mainstream
Dengan chipset Intel seri 9 / 100 kini mendukung NVMe dan Sistem
Operasi seperti Windows 8.1 Windows Server 2012 R2 atau yang terbaru
yang datang dilengkapi dengan driver NVMe, mulai tahun lalu beberapa
produsen SSD terlihat meluncurkan berbagai produk SSD NVMe tingkat
konsumer dan beberapa mulai meluncurkan pada ajang Computex Taipei di
bulan Juni lalu. Pada bulan Agustus, Plextor menetapkan untuk
mengumumkan ketersediaan produk SSD NVMe tingkat konsumer seri M8Pe.
NVMe terikat untuk menjadi interface penyimpanan mainstream masa depan,
serta kemajuan teknologi flash NAND dan perlahan-lahan termanifestasi
dalam berbagai bentuk interface seperti M.2, PCIe, U.2, dll. Sebagian
lembaga riset pasar meramalkan kemungkinan NVMe untuk dapat menggantikan
AHCI sebagai standar baru untuk SSD mainstream di tahun 2017, dan ini
menandakan datangnya era SSD NVMe.
Source:
http://chip.co.id/news/press_release-hardware-technology/16753/plextor_mengungkap_generasi_terkini_ssd_pcie_nvme